Selasa, 11 Maret 2025 menjadi hari yang penuh makna bagi keluarga besar SMA PGRI 2 Padang. Pada hari tersebut, sekolah menerima kunjungan resmi dari pengawas sekolah, Bapak Prima Yunaldi, dalam rangka monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Pesantren Ramadhan 1446 Hijriah/2025 Masehi. Kegiatan ini berlangsung di lapangan utama SMA PGRI 2 Padang, Kunjungan ini tidak hanya sebagai bentuk supervisi, tetapi juga menjadi simbol dukungan dan sinergi antara pihak sekolah dan pengawas dalam menanamkan nilai-nilai keislaman di lingkungan pendidikan.
Kegiatan kunjungan ini diawali dengan peninjauan langsung terhadap aktivitas Pesantren Ramadhan yang sedang berlangsung. Bapak Prima Yunaldi tampak antusias melihat keterlibatan aktif para siswa dalam mengikuti kegiatan seperti tadarus Al-Qur’an, kajian keagamaan, praktik ibadah, dan ceramah motivasi yang dipandu oleh para guru agama.
Salah satu momen yang menjadi sorotan dalam kunjungan tersebut adalah perbincangan antara Bapak Prima Yunaldi dengan Kepala SMA PGRI 2 Padang, Dra. Hj. Anidar. Dalam dialog tersebut, keduanya membahas pentingnya pendidikan karakter berbasis keagamaan dalam sistem pendidikan saat ini. Dra. Hj. Anidar menjelaskan bahwa Pesantren Ramadhan di SMA PGRI 2 Padang telah menjadi program unggulan yang konsisten dilaksanakan setiap tahun, dengan tujuan memperkuat nilai-nilai keimanan dan ketakwaan para siswa. Ia juga menyampaikan bahwa seluruh rangkaian kegiatan telah dirancang dengan pendekatan pembelajaran yang interaktif dan mendidik, agar siswa dapat belajar tidak hanya secara teoritis, tetapi juga melalui pengalaman langsung dalam beribadah dan bermasyarakat.
Bapak Prima Yunaldi menanggapi dengan positif penjelasan tersebut. Ia menyampaikan bahwa kegiatan seperti Pesantren Ramadhan memiliki peran strategis dalam membentuk generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki akhlak mulia, kedisiplinan, dan kepedulian sosial. Menurutnya, sekolah seperti SMA PGRI 2 Padang harus terus menjadi pelopor dalam mengintegrasikan pembelajaran agama dalam kehidupan siswa sehari-hari, terutama di tengah tantangan globalisasi dan perkembangan teknologi yang cepat. Beliau juga menambahkan bahwa kegiatan ini dapat menjadi contoh baik bagi sekolah-sekolah lain dalam mengimplementasikan pendidikan berbasis nilai.